"Kaer Metin Ukun Rasik An, Haburas lia los no domin, Hametin justisa no dame, hodi Hari'i Estadu Demokratiku"
Programa Partido Democratico (Komprimisu Eleitoral). Rezumu Badak Partido Democratico nian ba governasaun tinan 2012-2017. PD hatur iha areas importantes hat: 1). Politika; 2). Defeza no Seguransa; 3). Dezenvolvimentu ekonomia; 4). Desenvolvimento social no kultura.
  • Fernando Lasama de Araújo
  • PD dan Masa Depan Rakyat Timor-Leste
  • A Brief History of the Partido Democrático
  • On the road to democracy, where the streets have no name
  • quarta-feira, 8 de fevereiro de 2012

    Peran Partai Demokrat VS Mahasiswa, Pemuda, Kaum Akademisi, Independen Di Timor-Leste

    By: Nur Huda da Costa Gomes de Libahira

    Setelah sekian lama saya tidak pernah menulis artikel tentang politik di media khususnya di Timor-Leste, akhirnya saya juga menulis artikel politik di media. Sebetulnya sesuatu yang bukan jurusan saya namun saya besar dan dibesarkan dalam hiruk-pikuk kondisi perkembangan politik di negara ini, sehingga ada sedikit ketertarikan untuk membahas isu-isu panas seputar perkembangan politik menjelang pemilihan umum 2012. Dan Ini bukan manuver politik menjelang pemilihan umum tapi paling tidak menyampaikan hati nurani tentang masa depan bangsa lewat media. Setiap malam saya selalu mengikuti acara berita di TVTL karena untuk melihat orang-orang pada rame-rame melakukan konsolidasi partai politik di seluruh 13 distrik, mungkin hampir setiap hari berita tentang konsolidasi yang bersifat abu-abu muncul di TVTL dan media masa. Dari hasil analisis sementara saya tentang perkembangan politik di negeri ini seolah-olah menjadi suatu pancingan bagi saya untuk berpikir sesuatu yang bermafaat bagi masa depan generasi bangsa ke depan. Memang kami dari kaum intelektual mudah dan akademisi yang Independen dan orang-orang biasa saja yang tidak penting dan tidak bernafsu untuk mencari jabatan politik di pemerintah. Namun boleh dikata bahwa jumlah partai yang sekarang ada di Parlemen Nasional, analisis sementara adalah orang-orang yang hanya cuma fokus untuk memenangkan partainya supaya dirinya bisa punya jabatan atau minimal mempertahankan jabatan yang ada. Padahal, tujuan-tujuan seperti inilah yang memunculkan politisi-politisi liar yang mengandalkan money politicts menjelang pemilihan umum 2012.

    Menurut hemat saya, Partai Demokrat bisa jadi partai masa depan dan jadi partai yang benar-benar memiliki Sense of Belonging untuk membenahi kondisi politik Timor-Leste ke depan namun dengan syarat partai ini tidak melenceng dari ide awal (Tetap Komitment) berdirinya partai tersebut. Kalau partai ini mau menapung aspirasi dari kaum mudah, intelektual dan akademisi yang sebagian besar memang isinya orang-orang muda contohnya mahasiswa maka partai ini bisa jadi partai yang memiliki peluang untuk memimpin negara ini dimasa yang akan datang dan bisa jadi akan menjadi populer seperti halnya partai FRETELIN saat ini. Dan saya kira Partai Demokrat akan menjadi icon yang akan mendominasi percaturan politik jangka panjang di Timor-Leste.

    Salah satu alasannya adalah bahwa Partai Demokrat satu-satunya partai yang bisa menerima aspirasi, ide, kritikan dan masukan dari para kaum mudah, intelektual dan para akadaemisi di Timor-Leste. Partai Demokrat memiliki jumlah militante yang cukup banyak dan tersebar di seluruh 13 distrik namun tidak pernah melakukan konflik baik konflik antara partai maupun konflik lain di tenagh masyarakat. Sampai hari ini masalah yang muncul adalah golongan mudah tidak diberikan fasilitas untuk menyampaikan suara dan pendapatnya dalam forum-forum partai. Akhirnya jalan yang dipilih adalah dengan cara demostrasi atau aksi di jalan-jalan dengan harapan suara mereka akan didengar. Hakikat permusyawaratan dalam perwakilan oleh Parlemen sendiri tidak benar-benar dijalankan dengan baik saat ini. Karena orang-orang yang ada di parlemen atau reperesentatif partai politik di Casa Parlemento cuma menjadi wakil untuk golongannya sendiri. Golongan yang tidak terwakilkan dengan baik seperti pemuda, mahasiswa, kaum akademisi dan orang-orang independen yang masih berfikir sederhana hanya memiliki modal tulus ingin membantu membangun bangsa ini, tidak pernah didengar aspirasinya. Contoh sederhana saya sendiri tertarik untuk mengajak diskusi dan menyuarakan aspirasi saya tentang buruknya kondisi ekonomi dan infrastruktur di Timor-Leste. Masalahnya adalah sampai sekarang saya bingun dimana saya bisa menyuarakan ide saya ini? Kalau kita menkritik kebijakan Governo lewat media, akan dicap sebagai oportunis, otonomista, sarjana supermi yang dialamatkan padanya.

    Balik lagi ke Partai Demokrat, menarik untuk mengontrol bagaimana langkah partai ini selanjutnya. Apakah partai ini akan tetap idealis dengan menjadi wadah aspirasi dan mewakilkan suara orang-orang dengan pikiran sederhana atau partai ini bakal mengikuti jejak partai-partai lain yang cuma mengejar posisi, kedudukan, dan jabatan. Jadi, Partai Demokrat yang dulu pada awal berdirinya juga berisi orang-orang yang memiliki idealisme, independen dan berfikiran baru yang masih segar. Para pelopor Partai Demokrat sendiri telah mendirikan Partai Demokrat sebagai wadah bagi masyarakat khususnya para pemuda, kaum akademisi dan kaum intelektual supaya bisa menyuarakan aspirasinya karena waktu itu tidak ada satu partai yang mau mendengarkan keluhan kaum mudah secara keseluruhan.

    Sekarang apakah Partai Demokrat ini akan tetap idealis? Apa partai ini akan tetap ikhlas berjuang memperbaiki kondisi negara dan menjadi wadah untuk orang-orang yang tulus ingin memajukan bangsa Timor-Leste yang telah diobrak-abrik oleh para koruptor-koruptor yang ditinggalkan oleh pemerintahan AMP? Apakah Partai Demokrat kembali beraliansi seperti AMP dulu?. Konsep Partai Demokrat saat ini, menurut saya sangat bagus, hanya harapan mudah-mudahan saudara-saudara kita pengurus jangan sampai tergelincir dengan propoganda-propoganda palsu dari partai lain. Ada satu pernyataan menarik di acara kongres Partai Demokrat tentang pidato ketua umum Partai Demokrat dan sekjen beberapa bulan lalu. Tetapi ada satu pertanyaan yang sangat prinsipil bahwa Bagaimana peluang Partai Demokrat untuk melawan calon-calon dari partai lain. Mungkin perlu Jawaban bahwa siapa yang memiliki ide dan program kerja yang bagus dapat memenangkan ajan pertarungan ini.

    Memang dengan kondisi sekarang kalau partai yang ingin mengedepankan kepentingan bangsa dan menampung aspirasi orang-orang yang tulus untuk bangsa , ingin langsung menang dan mendapatkan posisi signifikan dalam dunia politik Timor-Leste akan sangat berat. Orang-orang dengan modal besar bisa mempermudah jalannya untuk mendapatkan kemenangan partainya. Sebagai contoh di sub-distrito Luro, camat yang sekarang menjabat. Apakah kecamatan luro yang didalamnya 6 desa diurus dengan baik? sama sekali tidak! jalan rusak dimana-mana, pengaturan kota semrawut, dan banyak sekali hal-hal yang tidak diurus. Sub-distrito luro menurut saya merupakan suatu contoh jelas suatu Pemerintahan sampah yang dikuasi oleh orang-orang yang tidak berkualitas. Sampai hari ini kemajuan hanya terllihat di posto luro tetapi desa seperti Lacawa, Wairoke tidak ada jalan raya (Terisolasi), sangat buruk jika bandingkan dengan kondisi desa lain di seluruh Timor-Leste. Sedikit pesan untuk para politisi yang ingin mengayomi aspirasi kami adalah jangan pernah meremehkan The Power of Idea milik orang-orang mudah, intelektual dan Independen ataupun orang-orang tidak penting seperti saya yang selama ini banyak menulis tentang opini-opini di media khususnya STL.

    Pada akhirnya selesai juga tulisan saya yang sedikit bertema politik ini. Ini semua hanya hasil pemikiran saya dan merupakan sedikit penyuaraan aspirasi yang bermuatan politis. Mungkin ada yang kurang berkenan pada saudara pembaca, saya mohon maaf dan mempesilakan para pembaca untuk menkoreksi tulisan ini. Mudah-mudahan aspirasi saya ini tidak akan berusaha dibungkam. Sepertinya kita ini memang sudah tidak bisa berharap untuk memiliki pemimpin yang benar-benar berani membawa Bangsa Timor ini ke kejayaan dan menjadi bangsa yang memiliki martabat dan harga diri di mata dunia international. Sebagai bangsa, sebetulnya kita sudah tidak punya harga diri lagi, karena segala yang kita hadapi saat ini bukan miliki kita, kasarnya yang milik kita adalah; Bendera Nasional, Hyno Nasional tetapi yang lain semua milik orang lain. Contoh; Bahasa portugis, mata uang, produk, Konstitusi yang hasilnya hanya Copy + Paste bukan hasil pemikiran. Jadi, tujuan elit politik kita adalah mengejar uang, uang dan uang karena tidak ada satupun hal yang tidak bisa dibeli dengan uang di negara ini.***

    By: Nur Huda da Costa Gomes de Libahira
    Sumber Tulisan: STL, 07 Fevereiru 2012

    Sem comentários:

    Enviar um comentário